Apa yang bisa kami bantu?

A. Pendahuluan

Rsync adalah protokol yang dibangun untuk sistem mirip Unix yang menyediakan fleksibilitas luar biasa untuk membuat cadangan dan sinkronisasi data. Ini dapat digunakan secara lokal untuk membuat cadangan file ke berbagai direktori atau dapat dikonfigurasi untuk melakukan sinkronisasi di Internet ke host lain.

 

Rsync Linux berfungsi untuk memindahkan dan mensinkronisasikan file secara efektif antara perangkat lokal, remote server, atau perangkat lainnya yang serupa. Bagi user sistem berbasis Linux, command ini sangat disarankan karena memungkinkan mereka untuk mengatur dan mengelola file atau direktori.

 

Rsync pada umumnya merupakan fitur bawaan yang tersedia pada linux/centos, apabila tidak terdapat fitur tersebut kita dapat menginstall dengan menggunakan perintah dibawah ini.

 

B. Instalasi

Cara instalasi nya akan berbeda tergantun sistem operasi yang digunakan, pada panduan kali ini kami menggunakan sistem operasi ubuntu 20.04 dan centos 7

Ubuntu

apt-get install rsync 

 

Centos

yum install rsync

 

 

C. Cara menggunakan rysnc

Local Sync:

rsync -a direktori_asal direktori_tujuan

 

Remote Sync pull:

rsync -a username@remote_host:direktori_sumber direktori_tujuan_pada_mesin_lokal

 

Remote Sync Push:

rsync -a direktori_sumber_pada_mesin_lokal username@remote_host:direktori_tujuan

 

Operasi rsync terdiri darierdiri dari beberapa perintah. Masing-masing dilakukan dengan sebuah opsi, seperti beberapa contoh berikut :

  • -r : mensinkronkan file dan folder.
  • -a : mensinkronkan file dan folder dan menyimpan informasi-informasinya.
  • -delete : menghapus file dan folder di perangkat tujuan yang sudah tidak ada di perangkat asal.
  • -z : mengkompres file dan folder.
  • -v : menghasilkan output proses sinkronisasi
  • -b : mengambil backup pada proses sinkronisasi

 

Rsync berjalan di atas SSH, secara default SSH itu menggunakan port 22 untuk berkomunikasi. Tetapi karena alasan keamanan maka untuk port SSH ini biasanya dimasking dengan menggunakan port lain, untuk contoh commandnya adalah seperti berikut :

rsync -arvz -e 'ssh -p <port-number>' username@remote_host:direktori_sumber direktori_tujuan_pada_mesin_lokal
Gambar 1. Contoh rsync

 

Sebagai contoh kali ini kita akan mencoba rysnc dengan file yaitu Masterfile yang berada pada direktori dummy dan akan di rsync ke direktori other-dummy.

Menyalin file

menyalin semua file ke direktoriB, Anda hanya perlu menjalankan perintah berikut:

rsync direktoriA/* direktoriB/
Gambar 2. Menyalin directory

 

Menyalin subdirektori

rsync -r direktoriA/ direktoriB/
Gambar 3. Menyalin sub directory

 

Menggunakan rsync dalam mode archive

Jika Anda ingin agar file dan folder yang disalin memiliki informasi yang sama dengan aslinya, Anda perlu menggunakan mode archive. Mode ini diwakili oleh opsi –a

rsync -av direktoriA/ direktoriB/
Gambar 4. rsync dengan mode archive

 

Menghapus File pada source ketika proses transfer selesai

rsync --remove-source-files –options direktoriA/ direktoriB/
Gambar 5. hapus data setelah rync selesai

 

 

Mengkompres File

Rsync juga memiliki kemampuan untuk mengkompres file atau folder dalam proses sinkronisasinya jadi data yang dikirimkan selama proses sinkronisasi akan dikompres hingga proses transfer selesai.

rsync -za direktoriA/ direkoriB/
Gambar 6. rsync dengan mode kompres

 

Gambar 7. Proses rsync

 

D. Kesimpulan

Rsync terbukti menjadi salah satu alat cadangan paling efisien dan serbaguna hingga saat ini, dan bahkan skrip rsync sederhana dapat menyelamatkan Anda dari kehilangan data pada server Anda, dan anda dapat menyesuaikan kembali kebutuhannya opsional sesuai dengan yang telah disediakan oleh rsync.

 

Semoga artikel ini dapat membantu Anda.Temukan bantuan lainnya melalui  Knowledge Base Biznet Gio. Jika Andamasih memiliki kendala silahkan hubungi support@biznetgio.com