Apa yang bisa kami bantu?

A. Pendahuluan

DNS berfungsi untuk mencari IP address yang sesuai dengan nama domain website yang ingin dituju. Browser kemudian menggunakan IP address tersebut untuk berkomunikasi dengan server untuk mengakses sebuah website.
 

Semua ini dapat berjalan berkat DNS Server, yaitu mesin yang bertugas untuk menjawab permintaan informasi tentang alamat IP sebuah website atau DNS Query. Jadi, DNS akan digabung di dalam DNS Server dan keduanya bekerja sama untuk menerjemahkan nama domain menjadi nomor IP address yang dipahami oleh browser/server

 

B. Cara Kerja DNS Server

Terdapat lima jenis cara kerja DNS Server ketika mengeksekusi permintaan dari pengguna untuk menampilkan informasi tertentu dalam sebuah situs web, berikut ini daftar selengkapnya:

1. Request DNS Query    
Ketika mengetikkan nama domain pada kolom URL pada browser, DNS Server akan mencari berbagai informasi domain dalam file hosts dan cache. Proses tersebut terbagi ke dalam tiga jenis Query yang memiliki aktivitas pemrosesan yang berbeda, berikut ini masing-masing penjelasannya:

Recursive Query    

Ketika pengguna memasukkan hostnameDNS Resolver memberikan semua informasi yang relevan dengan permintaan pengguna melalui pencarian root server dan authoritative name server.

 

Iterative Query    

Ketika pengguna memasukkan hostname, maka DNS Resolver akan mencari semua cache yang relevan pada memori. Apabila tidak ditemukan, maka DNS Resolver akan mencari informasi pada Root server serta Authoritative Name Server yang relevan sesuai DNS zone.    

 

Non-recursive Query    

Tipe ini merupakan tipe pencarian informasi yang paling cepat, karena ketika pengguna memasukkan nama hostname, server telah berhasil menemukan informasi tentang IP Address yang tersimpan dalam sistem cache.  

 

2. DNS Recursive Resolver atau DNS Recursor    
Ketika informasi nama domain tidak ditemukan dalam cache, maka sistem akan meminta server lain untuk memenuhi permintaan tersebut melalui cache ISP (Internet Service Provider). Inilah yang disebut recursor. Server ini layaknya agen yang berperan untuk menyediakan setiap informasi yang diminta.   

3. Root Name Server  
Jika informasi yang diminta tidak ditemukan pada cache ISP, maka recursor akan meminta bantuan pada Root Name server, yaitu database yang berkaitan dengan nama domain dan IP Address. Kemudian, server ini akan merespons permintaan tersebut dengan memberitahu agen untuk mengakses area yang lebih spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD name server). 

    

4. TLD Name Server    
TLD Name Server berperan untuk mengelola semua informasi terkait ekstensi domain seperti .com, .org, .id, dsb. TLD Name Server kemudian akan merespons permintaan dari  DNS Recursive Resolver dan meneruskan ke Authoritative DNS Server yang memiliki resource asli untuk domain tersebut.     

 

5. Authoritative Name Server     
Ketika DNS Recursive Resolver bertemu dengan Authoritative Name Server, saat itulah jawaban akan diberikan. Authoritative Name Server memiliki semua informasi yang berkaitan dan sesuai dengan website.

 

C. Macam - macam DNS Record

DNS Record akan mencatat keterkaitan suatu domain dengan IP. Pencatatan domainnya bervariasi menyesuaikan kebutuhan pengguna. Ada beberapa jenis informasi yang bisa diminta dalam sistem DNS. Berikut adalah pengertian macam-macam record yang terdapat pada DNS: 

  • NameServer (NS)
    Nameserver merupakan server yang memiliki database nama domain dan IP Address yang berfungsi untuk menyimpan nama domain dan juga record DNS Server dari domain tersebut, sehingga pengguna tidak perlu menghafalkan alamat IP Address dari server yang dimiliki. Name Server biasanya memiliki lebih dari satu server untuk redundansi, ketika salah satu Name Server mengalami kendala, masih terdapat Name Server yang lain.
     
Gambar 1: Nameserver record
  • A Record
    Record ini berfungsi untuk mengarahkan IP Address ke domain/subdomain tertentu yang dimiliki.
     
Gambar 2: A record
  • CNAME Record 
    Berfungsi sebagai nama alias dari domain. Record ini dapat dilakukan pointing ke server yang sama seperti pada A record, maupun ke server yang berbeda.
     
Gambar 3: CNAME record
  • MX Record 
    Record ini digunakan untuk kebutuhan mail server. Apabila server yang dipakai memiliki mail service, maka pengguna harus memasukkan MX record ini pada DNS management domain.
     
Gambar 4: MX record
  • PTR Record 
    Kebalikan dari fungsi A record, fungsi dari PTR record adalah untuk mengarahkan IP address ke nama domain. Berbeda dengan jenis record lainnya yang dapat diinput oleh user, untuk record ini hanya dapat di input oleh penyedia NS saja.
     
  • SPF (Sender Policy Framework) record
    Fungsi utama dari record ini adalah sebagai policy bahwa pengiriman email pada domain hanya dapat melalui mail server yang ditentukan saja, sehingga selain dari mail server yang telah ditentukan, maka pengiriman email tidak dapat dilakukan atau akan terjadi mail bounce.
     
Gambar 5: SPF record
  • DKIM (DomainKeys Identified Mail) 
    Record ini berfungsi untuk melakukan verifikasi jika email yang masuk merupakan email yang valid dari domain tertentu.
     
Gambar 6: DKIM record

D. Kesimpulan

Sekian artikel tentang fungsi Name Server dan jenis-jenis DNS Record pada DNS Server. Cara mudah untuk mengelola Nameserver dan DNS Record adalah menggunakan DNS Manager. Salah satu layanan yang diberikan Biznet Gio yaitu NEO DNS. NEO DNS merupakan salah satu DNS Manager dengan teknologi Anycast pertama di Indonesia.

NEO DNS mampu memberikan berbagai kemudahan dalam mengelola DNS seperti tampilan grafis yang ramah pengguna, Domain dapat dipanggil lebih cepat dengan Anycast, serta cara konfigurasi yang sangat mudah digunakan. Untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi halaman ini

Semoga artikel ini dapat membantu Anda. Temukan bantuan lainnya melalui Knowledge Base Biznet Gio. Jika Anda masih memiliki kendala silakan hubungi Support Biznet GIO melalui email support@biznetgio.com atau live chat maupun WA ke website www.biznetgio.com dan bisa juga melalui telepon ke nomor (021) 5714567.