Cara Konfigurasi Load Balancer di GIO Enterprice Cloud
0 people liked this article
A. Pendahuluan
Dalam era digital dengan kebutuhan layanan online yang selalu aktif (always-on), ketersediaan (availability) dan keandalan (reliability) suatu aplikasi atau website menjadi faktor yang sangat krusial. GIO Enterprise Cloud sebagai platform infrastruktur berbasis cloud yang dikelola oleh Biznet Gio menyediakan fitur Load Balancer untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih dari jalur koneksi agar lebih seimbang dan tidak membebani salah satu server agar trafik tersebut lebih optimal. Load balancer juga merupakan salah satu solusi untuk menghindari overload.
Note : Untuk Penambahan IP Public SNAT, DNAT, dan Load Balancing bisa dikoordinasikan langung dengan tim sales kami melalui email sales@biznetgio.com
B. Persiapan
Sebelum melanjutkan konfigurasi Load Balancer di GIO Enterprice Cloud, pada artikel kali ini memerlukan persiapan yang dibutuhkan seperti berikut :
1. Membuat 1 network yang dibutuhkan untuk VM.
Untuk panduan ini kami menggunakan 1 network yang dibutuhkan untuk VM agar bisa saling komunikasi. Untuk Membuat Guest Network untuk Instance di Gio Enterprise Cloud dapat merujuk pada panduan berikut : Membuat Guest Network untuk Instance di Gio Enterprise Cloud

2. Membuat 2 buah VM menggunakan network yang baru saja dibuat.
Pada VM kami melakukan instalasi service web server di masing-masing VM, dan isi masing-masing VM memiliki index yang berbeda untuk pengetesan. Untuk pembuatan VM dapat merujuk pada panduan berikut : Cara Membuat, Mengakses, Menghapus dan Memulihkan Instance di GIO Enterprise Cloud

3. Membuat 3 alamat IP Publik

Penjelasan:
103.89.xxx.xxx (Pertama) → Public IP ini di-assign ke kedua VM yang sudah dibuat.
103.89.xxx.xxx (source-nat) → dipakai untuk NAT traffic keluar. Tidak perlu di-assign manual karena sistem sudah otomatis memakainya untuk outbound.
103.89.xxx.xxx (Ketiga)→ Public IP ini di-assign untuk load balance
Untuk topologinya kami gambarkan seperti berikut :

Jadi, 103.89.xxx.xxx (Ketiga) digunakan sebagai IP utama untuk Load Balancer yang akan dipakai client. Sedangkan IP Public lain pada Web Server bisa tetap ada, tapi fungsinya lebih ke akses manajemen, bukan jalur utama website.
Setelah menyiapkan perisapan yang diperlukan, maka dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu konfigurasi Load Balancer.
C. Konfigurasi
1. Masuk ke menu Network > Public IP addresses > Public IP : 103.89.xxx.xxx (Pertama) > Port forwarding
Untuk Port forwading kami konfigurasi seperti gambar dibawah ini :

Untuk fitur Port forwarding ini digunakan untuk melakukan NAT (Network Address Translation) dari Public IP → Private IP VM. Artinya, request dari internet melalui Public IP & Port tertentu akan diarahkan ke VM (instance) internal dengan private IP.
Berikut untuk penjelasan konfigurasi :
Rule 1
- Private port: 22
- Public port: 23
- Protocol: TCP
- State: Active
- Instance: webserver2 (192.168.1.15)
Artinya: Jika ada akses dari luar ke 103.89.154.xxx:23 (TCP), akan diarahkan ke 192.168.1.15:22 (SSH).
Rule 2
- Private port: 22
- Public port: 22
- Protocol: TCP
- State: Active
- Instance: webserver1 (192.168.1.249)
Artinya: Jika ada akses dari luar ke 103.89.154.xxx:22 (TCP), akan diarahkan ke 192.168.1.249:22 (SSH).
Jadi, untuk Public IP 103.89.xxx.xxx (Pertama) digunakan untuk port forwarding SSH ke dua VM internal (webserver1 & webserver2) dengan mapping port berbeda (22 dan 23).
2. Masuk ke menu Network > Public IP addresses > 103.89.xxx.xxx (Ketiga) > Load Balancing
Pada Tab Load balancing digunakan untuk mengatur traffic masuk dari publik ke backend VM.

Penjelasan Konfigurasi pada gambar diatas :
- Name: LB (nama load balancer rule).
- Public port: 80 (port HTTP publik).
- Private port: 80 (port HTTP pada instance backend).
- Algorithm: Round-robin → traffic akan dibagi rata ke semua instance backend secara bergiliran.
- Protocol: TCP (digunakan untuk transport data, dalam hal ini HTTP).
- CIDR list: 0.0.0.0/0 → mengizinkan akses dari semua IP publik (tidak dibatasi).
- Add Instances: Tombol ini digunakan untuk menambahkan VM backend ke rule load balancing. Anda dapat menambahkan 2 VM yang sudah dibuat sebelumnya
Berikut konfigurasi load balancing yang sudah ditambahkan :

D. Hasil Uji Coba
Terakhir coba akses website anda, untuk case saat ini menggunakan metode round robin sehingga apabila browser di refresh akan berpindah ke server lainnya. Berikut percobaan melakukan akses IP Load Balancing 103.89.xxx.xxx (Ketiga) :


Dari gambar ini menunjukkan uji coba load balancer dengan dua server berbeda sudah berhasil. Artinya, ketika user mengakses IP tersebut, load balancer mengarahkan request ke salah satu backend server.
E. Penutup
Dengan ada nya fitur load balancer bisa membagi beban (traffic) dari pengguna ke beberapa server (VM). Dengan begitu, tidak ada satu server yang terbebani secara berlebihan.
Namun, kesuksesan implementasi Load Balancer pada GIO Enterprice Cloud tidak hanya terletak pada teknologi itu sendiri. Pengelolaan dan konfigurasi yang tepat sangat penting untuk memastikan Load Balancer beroperasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis.
Semoga artikel ini dapat membantu Anda. Temukan bantuan lainnya melalui Knowledge Base Biznet Gio. Jika Anda masih memiliki kendala silahkan hubungi support@biznetgio.com atau (021) 5714567
Popular Articles
-
Cara Install & Konfigurasi Monitoring Cacti Serta Mengetahui Fungsi Fitur Pada Cacti
10 people say this guide was helpful
-
Cara Mengaktifkan Telnet pada Windows 7, 8 dan 10
4 people say this guide was helpful
-
Install dan Konfigurasi Samba Server pada Ubuntu
2 people say this guide was helpful
-
Jenis-Jenis Software Virtualisasi untuk Membuat Virtual Machine
6 people say this guide was helpful