Apa yang bisa kami bantu?

 

A. Pendahuluan

Rsync adalah suatu metode sinkronisasi antar server yang cukup efektif dalam penggunaan dan pengoperasian dengan Rsync kita backup data tanpa perlu menggunakan FTP Server FTP client dan tanpa harus melakukan download data ke local kemudian di upload kembali ke server tujuan 

Lsyncd sama seperti Rsync memanfaatkan layanan SSH sebagai perantara untuk proses bakup antar server yang membedakan nya adalah Lsyncd dapat melakukan automatis sinkronisasi pada server.

 

B. Rsync pada Centos

Install Rsync pada instance Centos anda

Gambar 1 : Install rsync

Kita dapat melakukan backup pada instance yang sama dari direktori satu ke direktori yang lain nya

Gambar 2 : Backup

Untuk mengetahui status Rsync anda bisa cek

Gambar 3 : Status Service Rsync

Proses Rsync menggirim data ke direktori yang dituju

Gambar 4 : Proses Rsync

Di Rsync kita dapat mengirim kan data backup ke instance yang lain 

Gambar 5 : Rsync Backup

Di Rsync juga dapat mengambil data backup pada intance utama

Gambar 6 : Rsync Direktori Utama

 

 

C. Lsync pada Centos

Pastikan sudah install epel untuk menjalankan Lsyncd

Install Lsyncd pada instance Centos anda

Gambar 7 : Install Lsync

Buka file lsyncd.conf

Gambar 8 : Konfigurasi Lsync

Tambahkan konfigurasi berikut ini : 

  • settings{
  •     logfile = "/var/log/lsyncd.log"
  •     statusFile = "/var/log/lsyncd.stat",
  •     statusInterval = 1,
  • }
  • sync{
  •     default.rsync,
  •     source="/home/dwinar/data/",                    <<==== Data Backup
  •     target="192.168.00.00:/home/backup",      <<==== IP Tujuan dan Direktori tujuan
  • }
Gambar 9 : Script Konfigurasi Lsync

Restart Lsyncd untuk memulai ulang Lsyncd dengan konfigurasi baru

Gambar 10 : Restart Lsync

Enable Lsyncd untuk menjalankan Lsyncd

Gambar 11 : Enable Lsync

Cek status dari Lsyncd 

Gambar 12 : Status Lsync Service

Kemudian instance tujuan backup akan otomatis sinkronisasi dari intance utama.

 

 

D. Rsync pada Ubuntu

Install Rsync pada instance Ubuntu anda

Gambar 13 : Install Rsync di ubuntu

Cek status Rsync

Gambar 14 : Status Rsync di Ubuntu

Kita dapat melakukan backup pada instance yang sama dari direktori satu ke direktori yang lain nya

Gambar 15 : Backup Rsync di Ubuntu

Proses Rsync menggirim data ke direktori yang dituju

Gambar 16 : Proses Rsync di Ubuntu

Di Rsync kita dapat mengirim kan data backup ke instance yang lain 

Gambar 17 : Rsync Backup ke Instance Berbeda

Di Rsync juga dapat mengambil data backup pada intance utama

Gambar 18 : Rsync Restore ke Instance yang Berbeda

 

E. Lsync pada Ubuntu

Install Lsync pada instance Ubuntu anda

Gambar 19 : Install Lsync di Ubuntu

Buat directory konfigurasi Lsync

Gambar 20 : Buat Direktori Konfigurasi Lsync

Buat file konfigurasi lsyncd.conf.hua

Gambar 21 : Buat File Konfigurasi Lsync

Tambahkan konfigurasi berikut ini : 

  1. settings{
  2.     logfile = "/var/log/lsyncd.log"
  3.     statusFile = "/var/log/lsyncd.stat",
  4.     statusInterval = 1,
  5. }
  6. sync{
  7.     default.rsync,
  8.     source="/data/",                                <<==== Data Backup
  9.     target="35.240.00.00:/backup",        <<==== IP Tujuan dan Direktori tujuan
  10. }
Gambar 22 : Script Konfigurasi Lsync di Ubuntu

Restart Lsyncd untuk memulai ulang Lsyncd dengan konfigurasi baru

Gambar 23 : Restart Service Lsync

Cek status Lsync

Gambar 24 : Cek Status Lsync Service

Kemudian instance tujuan backup akan otomatis sinkronisasi dari intance utama.

 

 

Cara installasi Rsync dan Lsyncd pada Debian 

F. Rsync pada Debian

Lakukan pembaruan daftar paket untuk peningkatan versi yang diperlukan pada Debian 

Gambar 25 : Update System

Install Rsync pada instance Debian anda

Gambar 26 : Install Rsync

Cek status Rsync

Gambar 27 : Status Rsync Service

Kita dapat melakukan backup pada instance yang sama dari direktori satu ke direktori yang lain nya

Gambar 28 : Backup Rsync

Proses Rsync menggirim data ke direktori yang dituju

Gambar 29 : Proses Rsync

Di Rsync kita dapat mengirim kan data backup ke instance yang lain 

Gambar 30 : Backup Rsync ke Instance Berbeda

Di Rsync juga dapat mengambil data backup pada intance utama

Gambar 31 : Restore Rsync ke Instance Berbeda

G. Lsync pada Debian

Install Lsyncd pada instance Debian anda

Gambar 32 : Install Lsync

Buat directory konfigurasi Lsync

Gambar 33 : Buat Direktori Lsync

Buat file konfigurasi lsyncd.conf.hua

Gambar 34 : Script File Lsync

Tambahkan konfigurasi berikut ini : 

  1. settings{
  2.     logfile = "/var/log/lsyncd.log"
  3.     statusFile = "/var/log/lsyncd.stat",
  4.     statusInterval = 1,
  5. }
  6. sync{
  7.     default.rsync,
  8.     source="/data/",                            <<==== Data Backup
  9.     target="35.240.00.00:/backup",    <<==== IP Tujuan dan Direktori tujuan
  10. }
Gambar 35 : Script Konfigurasi Lsync

Restart Lsyncd untuk memulai ulang Lsyncd dengan konfigurasi baru

Gambar 36 : Restart Service Lsync

Cek status Lsync

Gambar 37 : Status Lsync Service

Kemudian instance tujuan backup akan otomatis sinkronisasi dari intance utama.

 

Rsync membuat proses backup lebih efisien karena user tidak memerlukan konfigurasi yang sulit, Lysnc dapat mensikronisasi data secara real time, ketika data di update pada direktori asal maka akan terupdate juga data di direktori tujuan update. 

 

Semoga panduan ini membantu Anda. Temukan bantuan lainnya melalui Knowledge Base Biznet Gio. Jika Anda masih memiliki kendala silahkan hubungi support@biznetgio.com atau (021) 5714567.