Cara Membuat Name Server pada Webmin
0 people liked this article
A. Pendahuluan
Name Server adalah komponen penting dalam sistem DNS (Domain Name System) yang bertugas menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP sehingga situs web dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. Dalam pengelolaan server, terutama bagi administrator yang mengelola domain sendiri, membangun Name Server pribadi memberikan fleksibilitas dan kontrol lebih terhadap konfigurasi DNS.
Webmin adalah sebuah kontrol panel berbasis web yang memudahkan administrasi sistem Linux atau Unix, termasuk dalam pengelolaan layanan DNS seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain). Dengan menggunakan Webmin, Anda dapat membuat dan mengelola Name Server tanpa harus mengedit file konfigurasi secara manual, sehingga mempercepat proses pengaturan dan mengurangi risiko kesalahan.
Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk membuat Name Server menggunakan Webmin, mulai dari instalasi modul DNS Server, konfigurasi zona DNS, hingga memastikan Name Server dapat berfungsi dengan benar.
Syarat dan Persiapan
Sebelum membuat Name Server di Webmin, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
1. Akses ke Server
Pastikan Anda memiliki server (VPS atau Dedicated Server) dengan akses root atau user dengan hak administratif. Anda juga membutuhkan dua server. Satu server adalah untuk server master DNS dan yang lainnya adalah untuk server Slave DNS. Idealnya, kedua server harus ditempatkan di lokasi fisik yang berbeda. Jika satu server DNS offline, server DNS lainnya masih dapat menanggapi kueri DNS untuk nama domain Anda.
2. Webmin Terinstal
Webmin harus sudah terinstal dan dapat diakses melalui browser. Jika belum, Anda perlu menginstalnya terlebih dahulu di server.
3. Modul BIND DNS Server Aktif
Modul BIND DNS Server pada Webmin harus sudah terpasang. Modul ini digunakan untuk mengelola DNS zone.
4. IP Publik
Server harus memiliki IP Publik yang stabil, karena Name Server perlu dapat diakses dari internet.
5. Domain yang Akan Digunakan
Anda harus memiliki domain yang sudah terdaftar, dan dapat mengatur record di registrar domain tersebut. Nantinya, Anda akan mengarahkan domain ke Name Server buatan sendiri.
6. Firewall
Pastikan firewall server mengizinkan koneksi ke port DNS:
- UDP 53 (untuk query DNS)
- TCP 53 (untuk transfer zone)
B. Instalasi dan Konfigurasi
1. Konfigurasi Server Master DNS
Pilih salah satu dari dua server sebagai Master DNS Server. Contoh menamainya ns1.maindomain.com.
Master DNS Server memegang salinan master dari file zona. Perubahan catatan DNS dibuat di server ini. Domain dapat memiliki satu atau lebih zona DNS. Setiap zona DNS memiliki file zona yang berisi setiap catatan DNS di zona itu. Demi kesederhanaan, artikel ini mengasumsikan bahwa Anda ingin menggunakan zona DNS tunggal untuk mengelola semua catatan DNS untuk satu nama domain.
Masuk ke dasboard webmin dari server master DNS. Pergi ke Server -> Bind DNS Server dan klik Create Master Zone.

Jika Anda tidak dapat menemukan Bind DNS Server di bawah menu Server, itu berarti BIND belum diinstal. Buka menu Modul yang tidak digunakan dan instal BIND.

Setelah mengklik tombol Creating master zone, Anda perlu memasukkan detail zona ini.
- Setelah mengklik tombol Creating master zone, Anda perlu memasukkan detail zona ini.
- Biarkan kolom Zone type tetap diatur ke Forward. Zona forward menerjemahkan nama host menjadi alamat IP. Sebuah zona reverse menerjemahkan alamat IP menjadi nama host.
- Di kolom Domain name/Network, masukkan nama zona ini seperti nama domain Anda (tanpa titik di akhir).
- Biarkan kolom Records file diatur ke Automatic.
-
Di kolom Master server, masukkan nama host lengkap dari server DNS utama untuk zona ini, contohnya:
ns1.maindomain.com
. - Di kolom Email address, masukkan alamat email dari orang yang bertanggung jawab atas zona ini.
- Biarkan kolom-kolom lainnya pada pengaturan default.

Klik tombol Create di bagian bawah halaman. Anda akan dibawa ke halaman Edit Master Zone di mana Anda dapat menambahkan catatan DNS ke zona ini.

Berikut adalah beberapa record DNS yang mungkin ingin Anda tambahkan ke zona Anda:
- NS (Name Server) record: Menentukan server mana yang digunakan untuk menyimpan record DNS dan menjawab permintaan DNS untuk sebuah nama domain. Harus ada setidaknya dua record NS dalam satu file zona.
- A (Address) record: Mengubah nama DNS menjadi alamat IPv4.
- AAAA (Quad A) record: Mengubah nama DNS menjadi alamat IPv6.
- MX (Mail Exchanger) record: Menentukan host mana yang bertanggung jawab untuk pengiriman email pada nama domain, yaitu hostname dari mail server Anda.
- CNAME record (Canonical Name): Digunakan untuk membuat alias terhadap sebuah nama DNS.
- TXT record: Digunakan untuk SPF, DKIM, DMARC, dan lain sebagainya.
Kemudian klik kotak Name Server untuk mengedit NS record. Secara default, hanya ada satu NS record untuk zona baru. Kita perlu menambahkan satu lagi NS record.
- Di kolom Zone name, masukkan nama domain Anda.
- Di kolom Name server, masukkan
ns2.example.com.
. Perhatikan bahwa Anda perlu menambahkan tanda titik di akhir nama server.

Setelah itu, klik tombol Create untuk membuat record ini. Kemudian klik tombol Return to record types untuk menambahkan jenis DNS record lainnya.
2. Mengizinkan Transfer Zona dari Slave DNS Server
Klik kotak Edit Zone Options pada halaman Edit Master Zone, kemudian aktifkan opsi Notify slaves of changes dan masukkan alamat IP dari slave DNS server di kolom Allow transfers from.
Juga, masukkan 0.0.0.0/0
di kolom Allow queries from agar Internet diizinkan untuk mengirim kueri DNS.

Simpan perubahan Anda. Kemudian restart Bind9 di Master DNS Server.
sudo systemctl restart bind9
3. Konfigurasi Slave DNS Server
Sekarang kami menggunakan server lain sebagai server Slave DNS, yang akan dinamai ns2.namadomain.com.
Masuk ke dasboard webmin dari server Slave DNS. Pergi ke Server -> Bind DNS Server dan klik Buat Slave Zone.

Jika Anda tidak dapat menemukan Bind DNS Server di bawah menu Server, itu berarti BIND belum diinstal. Buka menu Modul yang tidak digunakan dan instal BIND.

Setelah mengklik tombol Creating slave zone, Anda perlu memasukkan detail zona ini:
- Biarkan kolom Zone type diatur ke Forward. Zona forward menerjemahkan nama host ke alamat IP. Sebuah zona reverse menerjemahkan alamat IP ke nama host.
- Di kolom Domain name/Network, masukkan nama zona seperti nama domain Anda (tanpa titik di akhir).
- Biarkan kolom Records file diatur ke Automatic.
- Di kolom Master server, masukkan alamat IP dari server DNS master untuk zona ini.
- Biarkan kolom lainnya pada pengaturan default.

Klik tombol Create dan zona slave akan dibuat. Selanjutnya, klik kotak Edit Zone Options pada halaman Edit Slave Zone, lalu aktifkan opsi Notify slaves of changes dan masukkan alamat IP dari slave DNS server di kolom Allow transfer from.
Selain itu, masukkan 0.0.0.0/0
di kolom Allow queries from agar Internet diizinkan untuk mengirim permintaan (query) DNS.

Simpan perubahan Anda. Kemudian restart Bind9 di Master DNS Server.
sudo systemctl restart bind9
4. Buat Glue Record dan Ubah NS Record
Apabila domain ada berada di sisi kami, untuk membuat Glue Record dan perubahan NS Record dapat dilakukan pada Portal Biznet Gio.
1. Login ke Portal.biznetgio.com Klik Domain >> Klik NEO Domain >> Klik Domain Anda masing - masing.

2. Silahkan dapat ke bagian Register Nameservers >> Klik Tab Register >> Isikan NameServer dengan Subdomain Name server anda dan IP Address dapat di isikan IP Public Server Name Server yang akan di gunakan.


Catatan:
- Nameserver: Isikan nama nameserver yang Anda inginkan
- IP Address: Isikan alamat IP Public server Anda masing-masing
3. Mengubah nameserver domain di menu Nameservers >> Use custom nameservers (enter below) >> Isikan private nameserver yang telah dibuat sebelumnya.
Contohnya:
ns1.maindomain.com
ns2.maindomain.com

Setelah perubahan NS record memerlukan waktu hingga 24 jam untuk propagasi.
C. Verfikasi Name Server
Jika Anda telah membuat private nameserver dan telah menyesuaikan nameserver di sisi Plesk Panel atau WHM/cPanel maka Anda dapat melakukan pengecekan terhadap nameserver Anda.
Terdapat 2 cara yang dapat Anda gunakan untuk pengecekan ini diantaranya :
1. Menggunakan command line di terminal Linux
Berikut beberapa command line yang dapat digunakan untuk melakukan pengecekan nameserver pada domain.
Untuk melihat nameserver berikut perintahnya:
# whois domainanda.net
Untuk melihat domain telah mengarah ke masing - masing nameserver domain berikut perintahnya:
# dig @ns1.domainanda.net domainanda.net +short
# dig @ns2.domainanda.net domainanda.net +short
Untuk melihat domain telah mengarah ke nameserver berikut perintahnya:
# dig @8.8.8.8 domainanda.net +short
# dig @1.1.1.1 domainanda.net +short
Untuk melihat domain telah mengarah ke IP server berikut perintahnya:
# dig namadomainanda.net +short
2. Menggunakan tool online yang telah tersedia
Untuk melihat nameserver domain dapat melalui laman ini.
Untuk melihat domain telah mengarah ke IP Plesk Panel atau WHM/cPanel dapat melalui laman ini.
D. Kesimpulan
Membuat name server sendiri menggunakan Webmin memberikan Anda kontrol penuh terhadap sistem DNS domain, termasuk pengelolaan zona, record DNS, serta penerapan arsitektur master-slave untuk redundansi dan keandalan layanan.
Semoga artikel ini dapat membantu Anda. Temukan bantuan lainnya melalui Knowledge Base Biznet Gio. Jika Anda masih memiliki kendala silahkan hubungi support@biznetgio.com atau (021) 5714567.
Popular Articles
-
Cara Install & Konfigurasi Monitoring Cacti Serta Mengetahui Fungsi Fitur Pada Cacti
10 people say this guide was helpful
-
Cara Mengaktifkan Telnet pada Windows 7, 8 dan 10
3 people say this guide was helpful
-
Install dan Konfigurasi Samba Server pada Ubuntu
2 people say this guide was helpful
-
Instalasi DNS Server Menggunakan Service Bind di CentOS 7
4 people say this guide was helpful